Psikologi sosial dan Sosio Kultural
A. Psikologi Sosial
Apa yang membentuk sikap kita? Kenapa beberapa orang di antara kita bisa menjadi pemimpin hebat sementara yang lainnya hanya sekedar pengikut atau mungkin pemimpin-pemimpin yang biasa-biasa saja? Bagaimana prasangka itu ada, kenapa ada, dan bagaiamana kita mengatasinya? Bagaimana perilaku kita mengalami penyesuain terhadap lingkungan sekitar kita?
Psikologi sosial berbicara
isu-isu yang mempunyai dampak besar terhadap Kesehatan dan kehidupan manusia
sebagai individu, dari mulai mempelajari dan memahami misalnya perilaku
perundungan (bullying behavior) sampai pada analisis mengapa masyarakat
kadang-kadang gagal untuk menolong seseorang yang sedang memiliki kebutuhan.
Menurut psikolog Gordon Allport
dalam
Kita tentu pernah mengalami dalam
keseharian kita bagaimana sikap dan perilaku kita kadang terbentuk dan terwujud
karena kehadiran orang lain di dekat kita bahkan dalam mengambil sebuah
keputusan yang penting untuk diri kita. Bayangkan jika situasinya berbeda, kita hanya
sendiri saja tanpa kehadiran orang lain di dekat kita. Apakah lahir sikap dan
perilaku yang sama? Apakah kita mengambil keputusan yang sama?
Psikologi sosial sebagai sebuah
pendekatan dalam ilmu komunikasi dapat digunakan untuk membentuk kesadaran
sosial atau membentuk perilaku sosial seperti yang ditunjukkan pada
kampanye-kampanye sosial, Gerakan sosial untuk menumbuhkan kesadaran dan
perilaku bersama yang diinginkan. Contoh
dalam gambar Gerakan 1000 langkah oleh produsen susu Anlene.
Gambar : Kampanye gerakan 1000 langkah Anlene
Berikut di bawah ini adalah topik-topik dalam psikologi
sosial :
1.Perilaku kelompok (group behaviour)
Aktivitas yang dikerjakan kelompok secara keseluruhan atau individu yang menjadi anggota kelompok tersebut. Kondisi ini berlaku khususnya bagi beberapa tindakan yang mendapat pengaruh, baik langsung maupun tidak oleh kelompok.(American Psychological Association, 2020)
Persepsi sosial terkait dengan isu-isu atau studi bagaiamana seseorang membentuk impresi dan mengambil kesimpulan pada orang lain.
Mengacu pada perilaku yang dapat menyebabkan luka baik
secara fisik atau psikis pada diri sendiri atau orang lain atau objek tertentu.
2. Sosio-Kultural (Socio-Cultural)
Sosio-Kultural sendiri sebenarnya bagian dari pemikiran
Psikologi sosial. Sosio-kultural merupakan salah satu perspektif dari sekian
banyak perspektif dalam Psikologi sosial seperti : Perspektif Evolusi (William
McDaugall, Sigmund Freud); Perspektif Belajar sosial (Albert bandura dengan Social
learning theory nya, John Thibaut
dan Harold Kelley dengan Social exchange theory); Perspektif
sosio-kognitif (teori-teori seperti casual-attribution theory, cognitive
dissonance theory, balance theory).
Perspektif sosio-kultural berpendapat bahwa perilaku sosial
yang beragam adalah perilaku yang dipengaruhi oleh latar belakang kulutral,
struktur dan norma sosial. Perilaku sosial dengan demikian dapat dikatakan
sebagai hasil sosialisasi dan adaptasi terhadap pola perilaku, peran sosial dan
struktur sosial yang berkembang di
sebuah masyarakat (terbentuk dari satu generasi ke generasi yang berikutnya).
Pengaruh sosio-kultural sangat besar dalam pembentukan perilaku sosial. Begitu
besarnya pengaruh faktor sosio-kultural bahkan menurut pandangan
post-modernisme peran individu relative pasif. Kepribadian dan
individualitasnya menjadi absurd karena peran sosial, struktur sosial,
gaya hidup dan citral sosial lebih penting daripada jati dirinya.
Sociocultural theory is an emerging theory in psychology
that looks at the important contributions that society makes to individual
development. This theory stresses the interaction between developing people and
the culture in which they live. Sociocultural theory also suggests that human
learning is largely a social process.
Dalam perspektif sosio-kultural untuk memahami perilaku
individu dibutuhkan pengetahuan tentang bagaiamana konteks kulturalnya dimana
perilaku itu muncul. Sosio-kultural menguji bagaimana pengaruh sosial dan
lingkungan kultural dalam mempengaruhi perilaku.
3. Perbedaan Psikologi
sosial dan Sosio-Kultural:
Penulis mencoba membuat rumusan untuk memahami perbedaan
kedua tradisi ini dalam tabel di bawah
ini.
|
Socio – Cultural |
|
|
Fokus pada perilaku individu secara sosial,
variable-variable psikologis, pengaruh pada individu, personalitas, persepsi
dan kognisi. Psikologi sosial memandang komunikasi sebagai
pengaruh interpersonal (communication as interpersonal influence) Psikologi sosial melihat individu sebagai
sebuah entitas dengan karakateristiknya dan bebas menentukan perilaku (with
free behavior) Pendekatan psikologi sosial focus pada
pikiran individu (individual mind) sebagai basis dalam memproses,
memahami dan menyebarkan informasi. Fokus pada tradisi ini adalah pada
komunikasinya, memproses pesan, yang memberikan penekanan bagaiaman individu
itu men-design pesan, bagaiamana receiver memproses informasi dan
bagaimana pengaruh atau impact sebuah pesan pada individu. |
Fokus dan menekankan pada pemahaman
bagaiamana sebuah makna, norma, peran dan aturan itu bekerja dan berinteraksi
dalam komunikasi. Teori sosio kultural menempatkan realitas
bukan sebagai objek yang berada di luar kita tapi sebagai hasil dari proses
konstruksi melalui proses interaksi individu dalam group, komunikasi dan
kultur. Tradisi ini focus pada pola interaksi
antara individu. Dimana interaksi itu sendiri adalah sebuah proses, dimana
makna (meaning), peran, aturan dan nilai-nilai kultural bekerja. Meskipun individu memproses informasi
secara kognitif, dalam tradisi ini kurang memberikan perhatian pda komunikasi
individu secara pribadi. Studi Socio cultural ini focus dalam hal
memahami bagaimana orang menciptakan sebuah realitas dari kelompok sosialnya,
organisasi atau budayanya. “ understanding HOW PEOPLE ARE CREATING THE REALITY OF THEIR SOCIAL GROUP, ORGANIZATION, OR CULTURE” |
Makna sosial pada kedua tradisi ini ditempatkan dalam
konteks yang berbeda. Pada Psikologis sosial dimana penekanan focus pada
individu, makna sosial menunjukkan bahwa ada varibel selain diindividu tersebut
yang membentuk perilaku (dalam hal ini contohnya : family, religion, wealth,
society ) sehingga interaksi dengan faktor internal individu kemudian
menghasilkan socio Psychology.
https://businessjargons.com/socio-psychological-theory.html
Dalam Socio-Cultural, kata
social menunjukkan ruang lingkup interaksi, atau medium terjadinya interaksi dimana
makna (meaning), peran, aturan dan nilai-nilai kultural bekerja.
Gambar :
Model socio-cultural developed
by Lev Semyonovich Vygotsky
http://sites.gsu.edu/bmartin48/2017/03/28/sociocultural-approach/
Contoh peristiwa sebagai ilustrasi Psikologi sosial dan socio cultural.
|
Contoh Peristiwa Psikologi sosial |
Contoh peristiwa Socio Cultural |
|
Psikologi sosial melihat individu sebagai sebuah entitas dengan karakateristiknya dan bebas menentukan perilaku (with free behavior) https://www.bing.com/images/ |
Di dalamnya terjadi proses interaksi dimana makna (meaning), peran, aturan dan nilai-nilai kultural bekerja. https://www.bing.com/images/ |
|
Seorang anak lelaki asyik menikmati permain gitar. Sebuah perilaku yg lahir atas dorongan sebagai individu utk memilih bermain gitar, menyukai alat music dan memilih bermain gitar. https://www.bing.com/images/ -
|
Sebuah tradisi pernikahan di Bali, dimana tradisi menikah berdasarkan atas konstruksi budaya/sosial masyarakat Bali secara turun temurun. Di dalamnya disepakati nilai-nilai, aturan sosial bersama bahwa misalnya menikah dalam tradisi Bali harus sesuai dengan tradisi dan adat yang berlaku https://www.bing.com/images/ |
References
American Psychological Association. (2020). Retrieved from APA Dictionary of
Psychology: https://dictionary.apa.org/group-behavior
Baron, R. A., & Byrne, D. E. (1994). Social
Psychology : Understanding Human Interaction. Hammond: Allyn & Bacon.
Cherry, K. (2020, July 05). Verywell Mind.
Retrieved from verywellmind.com: https://www.verywellmind.com/social-psychology-4157177
Craig, R. (2007). Theorizing Communication :
Reading across traditions. Sage.
Matsumoto, D., & Juang, L. (2011). Culture
and Psychology. Belmont: Wadswoth cengage learning.
McLeod, S. (2016). Simplypsychology.
Retrieved from Simplypsychology.org:
https://www.simplypsychology.org/conformity.html
Pam, M. (2013, April 7). Non Verbal Behavior.
Retrieved from PsychologyDictionary.org:
https://psychologydictionary.org/nonverbal-behavior/
Psychology Today. (2021). Retrieved from Psychologytoday.com:
https://www.psychologytoday.com/us/basics/leadership
Rahman, A. A. (2014). Psikologi sosial.
Jakarta: Raja Grafindo.
wikipedia.
(2021, Mei). Retrieved from wikipedia:
https://id.wikipedia.org/wiki/Prasangka
No comments:
Post a Comment